Hai Serupedians
Dulu, dunia sains sering dianggap panggung besar bagi para pria. Namun, zaman sudah berubah. Kini, semakin banyak ilmuwan wanita yang tidak hanya hadir, tapi juga memimpin terobosan besar yang mengubah cara kita memahami dunia.
Dari teknologi, kesehatan, hingga eksplorasi luar angkasa, para ilmuwan wanita ini membuktikan bahwa kecerdasan dan dedikasi tidak mengenal gender.
Jennifer Doudna – Sang Penulis Ulang Gen Manusia
Nama Jennifer Doudna meledak setelah ia dan Emmanuelle Charpentier menemukan teknologi penyuntingan gen CRISPR-Cas9. Dengan alat ini, manusia kini bisa “mengedit” DNA dengan presisi luar biasa. Dampaknya luar biasa: mulai dari pengobatan penyakit genetik, riset kanker, sampai kemungkinan menciptakan tanaman super tahan iklim. Penemuan ini membuat Doudna diganjar Nobel Kimia pada 2020, sekaligus membuka pintu etika baru dalam bioteknologi.
Katie Bouman – Sang Penangkap Bayangan Lubang Hitam
Pada tahun 2019, dunia dikejutkan oleh gambar pertama lubang hitam yang berhasil dipublikasikan. Di balik gambar legendaris itu, ada Katie Bouman, ilmuwan komputer yang memimpin pengembangan algoritma untuk memproses data teleskop raksasa di seluruh dunia. Ia membuktikan bahwa untuk menangkap sesuatu yang “tak terlihat”, dibutuhkan keberanian berpikir di luar kebiasaan.
Tu Youyou – Penyelamat Jutaan Nyawa dari Malaria
Meski penelitiannya dimulai beberapa dekade lalu, karya Tu Youyou tetap relevan hingga kini. Ia menemukan artemisinin, obat yang paling efektif melawan malaria. Berkat temuannya, jutaan nyawa terselamatkan, terutama di daerah tropis. Tu Youyou menjadi wanita Tiongkok pertama yang meraih Nobel Kedokteran pada 2015, mengingatkan kita bahwa ilmu pengetahuan sejati tidak mengenal batas bangsa atau gender.
Katalin Karikó – Pejuang Vaksin mRNA
Jika dunia bisa keluar dari pandemi COVID-19, salah satu nama yang harus diingat adalah Katalin Karikó. Selama bertahun-tahun ia meneliti mRNA, meski sering diremehkan dan dananya minim. Hasil kegigihannya meledak saat teknologi mRNA digunakan dalam vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna. Peneliti asal Hungaria ini akhirnya diganjar Nobel Kedokteran 2023, bukti nyata bahwa kesabaran ilmuwan bisa mengubah sejarah umat manusia.
Fabiola Gianotti – Nakhoda CERN, Rumah Partikel Tuhan
Ilmuwan asal Italia ini menjadi Direktur Jenderal CERN, pusat riset fisika partikel terbesar di dunia. Di bawah kepemimpinannya, Large Hadron Collider semakin mengukuhkan penemuan penting seperti Higgs boson atau yang populer disebut “Partikel Tuhan.” Gianotti adalah wanita pertama yang memimpin CERN, membuktikan bahwa bahkan di dunia fisika teoretis yang keras sekalipun, perempuan bisa memimpin arah penemuan terbesar umat manusia.
Social Plugin